Rabu, 02 Januari 2013

TOROMPIO


Torompio" adalah ungkapan dalam bahasa Pamona. Ungkapan ini terdiri atas dua kata, yakni "Toro" yang berarti "berputar" dan "pio" yang berarti "angin". Jadi, "torompio" berarti "angin berputar". Makna yang terkandungdalam ungkapan tersebut adalah "gelora cinta kasih" yang dilambangkan oleh tarian dinamis dengan gerakan berputar-putar bagaikan insan yang sedang dilanda cinta kasih, sehingga tarian ini disebut torompio. Pengertian gelora cinta kasih sebenarnya bukan hanya untuk sepasang kekasih yangb sedang dimabuk cinta, melainkan juga untuk semua kehidupan, seperti: cinta tanah air, cinta sesama umat, cinta kepada tamu-tamu (menghargai tamu-tamu) dan lain sebagainya. Namun yang lebih menonjol ialah cinta kasih antarsesama remaja atau muda mudi. Torompio dalam penampilannya sangat ditentukan oleh syair lagu pengiring yang dinyanyikan oleh penari dan pengiring tari.

Selasa, 13 November 2012

Pohon Malilue




Pohon ini terletak di Desa Lampenai, Kecamatan Wotu. Menurut Cerita Masyarakat Wotu Pohon ini dulu merupakan sebatang tongkat kayu yang ditancapkan oleh salah seorang nenek moyang dari wotu yang bernama “Bau Leko”, sebagai tanda ketidaksetujuannya terhadap pengangkatan adiknya “Bau Cina” sebagai penguasa di daerah ware. Setelah menancapkan tongkat tersebut ia pun bersumpah “Iapo umumbuli itangana Luwu seiyye malilu pou” yang berarti Saya Akan Kembali Ke Tanah Luwu (wotu) apabila saya sudah lupa”. Pohon ini juga dapat juga di jumpai di  kota Palu, sulawesi tengah. 

PROFIL LUWU TIMUR




Kabupaten Luwu Timur merupakan Kabupaten baru sebagai pemekaran dari Kabupaten Luwu Utara. Secara definitif Kabupaten Luwu Timur berdiri pada tahun 2003 berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia No. 7 tahun 2003 dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 3 Maret 2003. Diusianya yang terbilang masih belia, Luwu Timur yang berjuluk Bumi Batara Guru ini mengalami kemajuan yang sangat pesat di segala bidang. Capaian pertumbuhan ekonomi secaran nasional dalam skala mikro dan makro, menunjukkan bahwa geliat pembangunan telah mendorong pertumbuhan ekonomi secara sinergis dan menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Prioritas pembangunan yang mengarah pada sektor pendidikan, kesehatan, pertanian dalam arti luas dan infrastruktur menunjukkan bahwa komitmen pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam percepatan dan pelaksanaan pembangunan berdasarkan prinsip adil dan merata.
Luwu Timur memiliki potensi pengembangan dan pertumbuhan yang prospektif di  masa datang karena karakteristik khusus yang dimilikinya yaitu sebagai wilayah yang memiliki potensi kekayaan sumberdaya alam. Sehingga secara alamiah, Kabupaten Luwu Timur memiliki keunggulan komparatif dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di Sulawesi Selatan.
Dengan kebijakan - kebijakan daerah yang inovatif melalui penyederhanaan pelayanan birokrasi, kepastian hukum dan berbagai insentif investasi, Kabupaten Luwu Timur dapat memberikan keunggulan bersaing (competitive advantage) bagi dunia usaha untuk berinvestasi

Tarian Moriringgo


Tarian Ini Merupakan Tarian Syukuran Yang dilestarikan Sejak Dahulu Sampai Sekarang oleh suku Padoe. Tari ini Sering dilaksanakan setelah selesai melaksanakan Panen (Padungku). Arti kata Moriringgo merupakan "Rintangan".